Laman

Minggu, 01 Desember 2013

SCM (Supply Chain Management)

    SCM adalah Pengelolaan yang efektif atas integrasi antar pemain dalam rantai pasokan, perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan pasokan, efisiensi aliran pasokan hingga sampai ke titik konsumsi akhir. perancangan, desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan di masa depan.

Tantangan dari SCM

1.    Kompleksitas Struktur Supply Chain
    •    Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda (bertentangan?)
    •    Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan

2.    Ketidakpastian
    •    Ketidakpastian permintaan
    •    Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll
    •    Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerjamesin yang tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dll


Peran Internet dalam SCM

•    Internet memungkinkan kolaborasi, koordinasi, dan integrasi dalam praktek di lapangan.

•    Dengan adanya Internet pihak-pihak pada supply chain bisa membagi informasi serta melakukan transaksi dengan lebih cepat, murah dan akurat.

•    Informasi penjualan di supermarket atau ritel akan mudah bisa dibagi dengan pihak-pihak yang berada di sebelah hulu supply chain dengan menggunakan Internet.

•    Aplikasi internet dalam konteks supply chain management:
    -    Electronic procurement (e-procurement)
    -    Electronic fulfilment (e-fulfilment)


Tahapan-tahapan dari SCM

1.    TAHAP 1 : BASELINE (DASAR).
    Masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri2 dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.

2.    TAHAP 2 : INTEGRASI FUNGSIONAL.
    sekurang-kurangnya ada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama.

3.    TAHAP 3: INTEGRASI SECARA INTERNAL.
    Diperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja.

4.    TAHAP 4: INTEGRASI SECARA EKSTERNAL.
    Integrasi supply chain yg sebenarnya, diperluas dengan supplier & pelanggan.



Tujuan utama dari SCM adalah:

1. penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen

2. mengurangi biaya

3. meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)

4. mengurangi waktu

5. memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi



Sistem SCM memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).

2. Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk

3. Setiap elemen dapat mengatur dirinya

4. Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk

5. Kemampuan internet.



Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah:

1.    Demand management/forecasting : Perangkat peralatan dengan menggunakan teknik-teknik peramalan secara statistik. Perangkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat.

2.    Advanced planning and scheduling : Suatu peralatan dalam rangka menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan panjang berikut keputusan-keputusan menyangkut sumber yang harus diambil dalam rangka melengkapi jaringan supply

3.    Transportation management : Suatu fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supply chain

4.    Distribution and deployment : Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada waktu yang diperlukan. Dalam hal ini, Vendor Managed Invetory dijadikan pertimbangan dalam rangka optimalisasi.

5.    Production planning : Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yang optimal.

6.    Available to-promise : Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply .

7.    Supply chain modeler : Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah guna mengarahkan serta mengontrol rantai supply. Melalui model ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain dapat diamati.

8.    Optimizer : The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management. Dalamnya terkandung: linear & integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan.








Sumber : http://henykurniawati.blogspot.com/2008/05/pengertian-scm-supply-chain-management.html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar