Laman

Senin, 22 Oktober 2012

Wacana yang membedakan pemanfaatan bahasa indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah


1.    Pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran ilmiah :
Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:

·         Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).
·         Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
·         Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
·         Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
·         Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
Contoh wacana ilmiah :
A.  Kata pengantar

            Puji syukur saya panjatkan ke hadirat allah swt, karena atas berkat dan rahmatnya jualah saya dapat membuat makalah ini.  Tema dari karya saya ini adalah penyebab keluar masuknya siswa saat pergantian jam pelajaran di kelas 9.3 SMP Negeri 17 Palembang. Seharusnya guru-guru yang merasa sakit hati dengan perbuatan siswa-siswi tersebut, bersikap lebih tegas. Makalah inib juga berisi tentang cara-cara menjaga hubungan baik dengan guru atau siapapun. Serta berisi salah satu firman allah tentang perilaku baik. Semoga karya saya ini dapat bermanfaat bagi para siswa yang berperilaku seperti di atas, agar dapat menjadi lebih baik lagi. Dan pastinya bermanfaat bagi kita semua.

B.  Pendahuluan

            Masalah yang dibahas adalah masalah tingkas laku siswa SMP Negeri 17 Palembang , terutama siswa kelas 9.3.
 Latar belakang masalahnya, pertama siswa tidak memiliki rasa takut terhadap guru yang akan mengisi jam pelajaran selanjutnya. Kedua siswa menganggap guru remeh atau menganggap tidak penting . Dan guru masih  kurang tegas terhadap siswa.

ü Identifikasi masalahnya:
a. Siswa kurang ajar terhadap guru.
b. Siswa kurang akrab atau dekat terhadap guru.
c. Guru masih kurang tegas terhadap siswa yang kurang ajar.

ü Rumusan masalahnya:
a. Mengapa siswa merasa tidak takutbhingga menjadi kurang  ajar terhadap guru?
b. Mengapa siswa tidak terlalu tegas terhadap siswa yang   kurang ajar?

Tujuan dari penelitian saya ini adalah untuk mengetahui penyebab siswa tidak takut hingga menjadi kurang ajar terhadap guru. Dan mengetahui apa penyebab guru kurang tegas terhadap siswa yang bersikap kurang ajar. Saya juga ingin memotifasi teman-teman saya yang berkelakuan seperti itu. Karena saya juga mempunyai rasa sayang terhadap teman-teman saya. Dan, siapa sih yang mau berteman dengan orang yang kurang ajar? Tidak ada kan?
Manfaat dari penelitian saya ini adalah  agar siswa yang melakukan itu segera berubahlah, demi kebaikan mereka sendiri. Dan menyadari bahwa perbuatan mereka  hanya dapat merugikan diri mereka sendiri. Seperti nilai menjadi kecil, menjadi mals, danbanyak dampak negative lainnya.
Ingatlah yang dapat merunah dirimu, hanya dirimu sendiri, bukan orang lain.
C.  Isi

            Setiap sekolah pasti  sudah mengatur waktu, kapan waktu istirahat, dan kapan waktunya belajar. Tapi pada kenyataannya, masih ada saja siswa yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan peraturan tersebut. Seharusnya waktu istirahat digunakan untuk makan ke kantin, ke WC, istirahat, dan lain-lainnya. Tapi ini terbalik, saat istirahat berada di dalam kelas, sedangakn saat jam pelajaran malah permisi dengan guru yang mengajar untuk ke luar kelas. Alasannya mau ke WC. Entah benar atau tidak tapi yang harus diingat adalah tuhan maha melihat, ia ada dimana-mana, ia mengetahui segala yang kita lakukan.
            Siswa kurang ajar biasanya siswa yang tidak mempunyai hubungan baik dengan guru tersebut. Hubungan baik dengan orang lain termasuk guru sangat penting, dan dampak positifnya sangat banyak, salah satunya untuk menghindari rasa sakit hati akibat merasa terasingkan. Contohnya jika kamu kutang ajar terhadap guru, seperti menyinggungnya karena keluar kelas saat ia sedang mengajar. Lalu guru tersebut membencimu karena kamu sering melakukan itu. Otomatis kamu akan merasa terasingkan, dan bila sudah begitu, kamu pasti tidak bisa aktif lagi di dalam kelas. Alhasil nilaimu akan menurun. Dan kalau kamu kelas 9, kemungkinan kamu bisa juga  tidak lulus.  Jadi sebelum melakukan sesuatu cobalah pikirkan masak-masak. Sesuatu yang kecil bisa juga berdampak besar, lebih dari yang kita bayangkan.
Menjaga hubungan baik dengan orang lain menurut Richard Nelson, ada cara-caranya, antara lain dibawah ini:
1. kontak mata: saat bicara dengan guru, lihatlah matanya.
2. ekspresi wajah: tersenyumlah untuk memberi indikasi suka.
3. jarak: berbicara dengan berdiri atau duduk, dekat tetapi   tidak terlalu dekat.
            Dan bila kita bicara masalah tingkah laku. Allah berfirman dalam surah yunus (10:41) tentang tanggung jawab terhadap diri kita sendiri. Firmannya sebagai berikut ini:
“ bagiku amalku, dan bagmu amalmu, kamu tidak beranggung jawab atas apa yang kau lakukan, dan aku tiada bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan.”
Maksudnya kita jangan pernah mengkambing hitamkan orang lain. Apa yang kita lakukan harus kita tanggung akibatnya. Bila kita nakal janganlah pernah membawa-bawa nama orang lain yang sebenarnya tidak bersalah.
            Sebenarnya tanpa kita sadari, guru yang tidak memarahi kita saat keluar kelas bukan tidak peduli tetapi guru sudah capek menegur siswa itu. Dan biasanya yang berbuat kurang ajar tersebut orang itu-itu saja. Sesungguhnya guru sangat kecil hati bila kita keluar saat jam pelajarannya, ia merasa seperti tidak dihargai, tidak berguna dan tidak dipetingkan. Dan bila yang kita temui adalah guru yangmudah tersinggung dan pendendam, bisa saja ia tidak mau lagi mengajar di kelas kita.dan tentunya lagi-lagi yang menjadi korbannya kita sendiri. Nilai siswa mengecil atau menurun, bahkan sangat memungkinkan orang yang tidak bersalah ikut menjadi korban.
D. Penutup

            Kesimpulan berdasarkan analisis saya adalah, saya menyimpulkan bahwa siswa kurang ajar terhadap guru, karena guru kurang tegas terhadap siswa itu. Tapi kita juga tidak bisa menyalahkan guru sepenuhnya. Faktor di luar sekolah atau di rumah juga bisa mempengaruhi sikap dan tingkah laku siswa. Karena sebenarnya pendidik utama siswa adalah orang tua. Dan guru hanya menambahkan didikan itu saja.
            Saran saya, cobalah guru-guru merasakan dampak negatif yang dapat terjadi. Jadi tegaslah terhadap siswa, terutama siswa yang kurang ajar agar siswa tidak melunjak atau berperilaku seenaknya, dan tidakberperilaku kurang ajar.

E. Daftar  pustaka

Jauhari, Abas Al. 2005. Paradigma Tingkah Laku Islam.   Bekasi: Tsaqafah.
Nelson, Richard dan Jones. 1992. Cara Membina Hubungan Baik dengan Orang Lain. Jakarta: Bumi Aksara.
Tulus. 2004. Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

2.    Pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran semi ilmiah :
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah dan non ilmiah.
Contoh wacana semi ilmiah :
Jadilah Sahabat Bumi!
Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menngunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!

3.    Pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran non ilmiah :
 Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Contoh wacana non ilmiah :
Berikut ini kutipan novel Edensor

“AKU ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda marabahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: Meletup tidak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan.”

“Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!”


(Andrea Hirata dalam tetralogi laskar pelangi " edensor")




Minggu, 21 Oktober 2012

Sistem Informasi Akuntasi


1.    Komponen-komponen utama dalam system informasi akuntansi :
·         Manusia : yang menjalankan SIA
·         Data-data : seluruh transaksi
·         Prosedur : langkah-langkah untuk menyusun laporan keuangan
·         Infrastruktur : hardware dan software

2.    Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh SIA :
1)    Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif.
2)    Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen.
3)    Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup).

3.    Siklus pemrosesan data :
1)    Memasukkan data (input)
Pemicu input data biasanya adalah pelaksanaan beberapa aktivitas bisnis. Data tentang tiga sisi tiap aktivitas bisnis yang harus dikumpulkan adalah :
·         Tiap kegiatan yang menjadi perhatian
·         Sumber daya-sumber daya yag di pengaruhi oleh setiap kegiatan
·         Para pelaku yang terlibat didalam setiap kegiatan
2)    Penyimpanan data (storage) :
§  Entitas adalah sesuatu yang disimpan informasinya.
§  Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik khusus yang harus disimpan.
3)    Pemrosesan data (processing) :
·         Proses batch adalah proses pembaruan secara periodik atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat.
·         Proses on-line atau real time adalah proses pembaruan yang dilaksanakan secara langsung setelah terjadinya transaksi.
4)    Hasil information (output)

4.    Pencatatan data transaksi dalam jurnal :
·         Setelah data transaksi ditangkap dalam dokumen sumber, langkah selanjutnya adalah mencatat data tersebut kedalam jurnal
·         Ayat jurnal dibuat untuk tiap-tiap transaksi yag menunjukkan rekening dan jumlah debit kredit.
·         Pencatatan kedalam jurnal umum dilakukan apabila transaksi jarang terjadi atau tidak rutin.
·         Proses pencatatan ke jurnal khusus dilakukan apabila jumlah transaksi besar atau terjadinya transaksi berulang-ulang.




5.    Ada 4 jenis transaksi yang paling umum digunakan untuk mencatat transaksi kedalam jurnal khusus, yaitu :
1.    Penjualan kredit
2.    Penerimaan kas
3.    Pembelian kredit
4.    Pengeluaran kas

6.    Subsistem dasar dalam SIA :
1.    Siklus pendapatan : mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
2.    Siklus pengeluaran : mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
3.    Siklus penggajian sumber daya manusia : mencakup kegiatan mengontrak dan menggaji pegawai.
4.    Siklus produksi : mencakup kegiatan mengubah bahan mentah (baku) dan buruh menjadi produk jadi.
5.    Siklus keuangan : mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali.